2 HAL PENTING YANG SERING DITINGGALKAN PARA PENCARI ILMU
Apakah kita mendambakan kehidupan yang sukses, bahagia dan penuh manfaat? Tentu, semua orang mendambakan hal ini. Namun hal itu tidak bisa kita dapatkan begitu saja tanpa adanya usaha. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk bisa mewujudkannya. Salah satunya adalah kita harus belajar atau mencari ilmu terlebih dahulu. Mengapa? Karena ilmu adalah sesuatu yang bisa membuat kita mengetahui hal-hal apa saja yang harus kita tempuh atau lakukan untuk meraih hal tersebut. Menjadi seorang pengusaha sukses yang mampu menghasilkan banyak keuntungan dan membuka lapangan pekerjaan, tentu ada ilmunya. Kita ingin menjadi seorang guru hebat yang mampu melahirkan generasi cerdas dan unggul tentu ada ilmunya. Ataupun kita ingin menjadi seorang pemimpin yang mampu menyejahterakan rakyatnya dan memajukan wilayah kekuasaan yang dipimpinnya, tentu ada ilmunya juga. Bahkan maaf, bukan maksud merendahkan, untuk menjadi seorang sopir angkutan umum sekalipun itu juga ada ilmunya. Ya kita harus belajar mengendarai angkutan umum, belajar simbol-simbol lalu lintas dll.
Untuk mendapatkan ilmu, tentunya sang pencari ilmu harus berjuang dan rela berkorban. Ia harus bersungguh-sungguh serta mengorbankan waktu, harta dan tenaganya. Karena sesungguhnya ilmu tidak didapat dengan kemalasan dan tanpa pengorbanan. Kita harus merelakan waktu kita untuk datang ke majelis ilmu/sekolah, untuk membaca buku, mengerjakan tugas-tugas dari guru dan lain-lain. Selain itu kita juga harus rela mengeluarkan harta/uang yang kita miliki untuk membeli buku-buku pelajaran, membayar SPP, membeli alat tulis dan lain sebagainya.
Menurut pengamatan saya, hampir semua pencari ilmu sudah melakukan hal-hal tersebut. Setidaknya, walaupun mereka belum belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi minimal mereka sudah mengorbankan waktu, harta dan tenaga mereka untuk mendapatkan ilmu. Yah seperti dengan hadir ke sekolah, mengerjakan tugas (walaupun terpaksa hihi), beli buku dll.
Tetapi yang saya lihat, ada 2 hal penting yang sangat mempengaruhi kesuksesan dalam mencari ilmu, namun banyak ditinggalkan oleh para pencari ilmu bahkan bisa jadi mereka tidak mengetahuinya sama sekali. Apakah 2 hal tersebut? Yaitu tata cara dan syarat mencari ilmu. Asy-Syaikh Azzarnuji seorang penyusun kitab yang sangat terkenal dikalangan para ulama dan santri dalam buku yang berjudul Terjemah Ta'lim Muta'alim ia mengatakan bahwa : "Kalau saya memperhatikan para pelajar (santri), sebenarnya mereka telah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, tapi banyak dari mereka yang tidak memperoleh manfaat dari ilmunya, yakni berupa pengamalan ilmu tersebut dan menyebarkannya. Hal itu terjadi karena cara menuntut ilmu mereka salah dan syarat-syaratnya mereka tinggalkan. Karena barang siapa salah jalan, tentu tersesat. Tidak akan sampai kepada tujuan."
Yah, setiap ilmu yang telah kita dapatkan belum tentu bisa bermanfaat. Bermanfaat disini dalam artian ilmu tersebut bisa berbuah menjadi sebuah amalan dan dapat kita share kepada orang lain. Bisa jadi ilmu yang telah kita dapat hanya menjadi sebatas penggetahuan saja, tidak membawa perubahan bagi sifat dan perilaku kita. Ada seseorang yang sudah tahu wajibnya melakukan sholat lima waktu tapi ia tidak melaksanakannya. Kemudian ada seseorang yang tahu haramnya menggunjing orang lain, tapi ia tetap melakukannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Salah satu penyebabnya mungkin karena orang tersebut telah meninggalkan tata cara dan syarat mencari ilmu. Misalnya dalam hal niatnya, memilih dan menghormati guru, menghormati ilmu dll. Karena sesungguhnya, dalam mencari ilmu, masalah kecil seperti halnya tempat duduk, itu ada aturannya juga. Jarak duduk antara guru dan murid adalah sepanjang busur panah. Kemudian cara menulis dan meletakan buku juga ada aturannya. Semua hal itu tidak hanya berlaku bagi para pencari ilmu agama saja, tetapi berlaku juga bagi para pencari ilmu dunia, seperti matematika, IPA dan lain sebagainya.
Banyak dari kalangan pelajar yang meninggalkan hormat terhadap guru, keluarga guru dan juga ilmu. Seperti dengan menjadikan buku sebagai alas makanan, menduduki kursi guru seenaknya, mengejek guru, tidak jujur dalam melaksanakan tugas, titip absen (biasanya terjadi dikalangan mahasiswa nih...hihi) dan lain-lain. Padahal hormat kepada guru, keluarga guru dan ilmu adalah slah satu jalan untuk menggapai manfaatnya ilmu.
Maka dari itu, selaku pencari ilmu marilah kita mengkaji serta mengamalkan tata cara dan syarat mencari ilmu. Agar ilmu yang telah kita miliki tidak hanya menjadi sebatas pengetahuan saja. Tetapi bisa berbuah menjadi amalan yang mudah-mudahan bisa menjadi jembatan bagi kita untuk sampai ke kehidupan dunia dan akhirat yang bahagia.
Untuk mempelajari tata cara dan syarat mencari ilmu salah satunya bisa dengan cara mempelajari kitab ta'limul muta'alim karya As-Syaikh Az-Zarnuji. Penulis sangat merekomendasikan untuk mengkaji kitab ini. Mengapa? Karena maaf sekali, bukan bermaksud untuk promosi atau apa (hihi..) ini benar-benar karena kitab ini isinya luar biasa, keren banget. Didalamnya banyak sekali hal-hal penting yang sepertinya belum banyak diketahui oleh para pencari ilmu di masa sekarang. Penulis sendiri Alhamdulillah tahadust binn'imah, telah Allah beri kesempatan untuk mengkaji dan mengamalkan sedikit dari isi kitab ini dan merasakan sendiri manfaat setelahnya. Penulis ingin antum semua merasakan hal itu juga. Selain itu, penulis juga berharap mudah-mudahan kedepannya kitab ta'lim muta'alim ini tidak hanya dikaji di pondok pesantren saja. Tetapi dikaji juga di sekolah-sekolah umum dan perguruan tinggi. Sekian. Terima kasih.
(Nurul Aisyah)